Langsung ke konten utama

RPS PERTEMUAN KE-XIV PRESENTASE SURVEI LALU LINTAS


Untuk dapat mengambarkan pola pergerakan pelaku perjalanan dalam suatu daerah studi perlu dilakukan Survey Asal-Tujuan (Origin-Destination Survey) yang bermanfaat untuk membuat Matriks Asal-Tujuan (MAT). Metode pencatatan license plate termasuk dalam salah satu dari beberapa metode survey asal-tujuan yang sangat sederhana namun membutuhkan waktu dalam pengolahan data hasil survey berupa pencocokkan data pencatatan antar pos pengamatan. Tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan metode alternatif untuk mengolah data hasil survey asal-tujuan license plate untuk menghasilkan Matriks Asal-Tujuan (MAT) dengan mempergunakan beberapa fungsi dalam software Microsoft Excel. TINJAUAN PUSTAKA Model Sebaran Pergerakan Model Sebaran Pergerakan merupakan salah satu tahapan dalam model perencanaan transportasi empat tahap (MPTEP) yang merupakan pemodelan pergerakan antarzona. Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering digambarkan dalam bentuk arus pergerakan (kendaraan, penumpang, dan barang) yang bergerak dari suatu zona asal menuju ke suatu zona tujuan di dalam daerah tertentu dan selama periode waktu tertentu (Tamin, 2000). MAT sering digunakan oleh perencana transportasi untuk menggambarkan pola pergerakan tersebut. MAT adalah matriks berdimensi dua yang berisi informasi mengenai besarnya pergerakan antarlokasi (zona) di dalam daerah tertentu. Baris menyatakan zona 1
asal dan kolom menyatakan zona tujuan, sehingga sel matriks-nya menyatakan besaran arus dari zona asal ke zona tujuan (Tamin, 2000). Survey Asal-Tujuan Menurut Austroads (1988) dan Robertson (1994) terdapat beberapa metode survey untuk mendapatkan data asal-tujuan untuk membuat MAT yaitu: Roadside interviews, metode ini umumnya dipergunakan untuk mengetahui informasi mengenai pola perjalanan eksternal (external travel). Metode ini mempunyai keunggulan karena surveyor dimungkinkan untuk menanyakan kepada responden tujuan dari perjalanan, termasuk zona asal dan zona tujuan. Kelemahan dari metode ini adalah dalam penerapannya membutuhkan bantuan dari petugas kepolisian untuk menghentikan sejumlah kendaraan tertentu, sehingga berdampak mengganggu kelancaran lalulintas terutama jika surveyor kurang trampil dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga berpotensi menyebabkan pelaku perjalanan memilih rute lain untuk menghindari kemacetan. License plate surveys, metode ini sangat sederhana yaitu surveyor mencatat/merekam sebagian/seluruh plat nomor dan waktu kendaraan tersebut melintasi pos pengamatan. Salah satu kelemahan dari metode ini selain akurasi pencatatan (jika dilakukan secara manual) adalah pengolahan data hasil survey berupa pencocokkan data pencatatan antar pos pengamatan. Umumnya tidak lebih dari 60% data plat nomor kendaraan yang dapat ditelusuri asal-tujuannya dengan metode ini. Postcard/mail-back surveys, metode ini sesuai kondisi lalulintas yang padat sehingga tidak memungkinkan untuk menghentikan kendaraan terlalu lama untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada pelaku perjalanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPS PERTEMUAN KE-XII ANALISA DATA SURVEI LALU LINTAS

ANALISA DATA SURVEI LALU LINTAS BAB I PENDAHULUAN 1.1.  Latar Belakang Lalu lintas merupakan turunan kedua dari transportasi di dalam Undang-undang No 22tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Khususnya di daerah Padang yaitu Ibu kota Provinsi Sumatera Barat, merupakansalah satu daerah yang sebagian besar orang menggunakan kendaraan pribadi. Padang juga merupakan daerah yang pendidikannya cukup berkualitas terutama perguruan tinggi, sehingga banyak pendatang dari kalangan mahasiswa dari luar kota datang untuk menuntut ilmu di beberapa perguruan tinggi di Kota Padang. Bukan hanya dari segi pendidikan, banyak juga pendatang dari kalangan karyawan, pedagang, dan bidang pekerjaan lainnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan perekonomian dan pariwisata yang teru

ATURAN PERUNDANGAN BERHUBUNGAN DENGAN REKAYASA LALU LINTAS(BAG. 2)

PENGANTAR UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Latar Belakang Penggantian Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.  Undang – undang lalu lintas dan Angkutan jalan Nomor 22 Tahun 2009, yang diundangkan sejak 26 Mei 2009 oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,   merupakan pengganti dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 yang dinilai sudah tidak relevan lagi dengan situasi lalu lintas yang ada sekarang.   Disamping itu juga banyak faktor yang mempengaruhi perlu digantinya  Undang–undang lalu lintas dan angkutan jalan antara lain : Banyak peraturan lalu lintas yang belum diatur dalam Undang – undang lalu lintas dan Angkutan jalan sebelumnya. Belum adanya efek jera terhadap para pelanggar yang melakukan kejahatan atau pelanggaran lalu lintas karena hukumannya terlalu rendah. Meningkatnya jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor dijalan setiap tahunya yang tidak sebanding dengan pengadaan ruas jalan, Pertumbuhan Ekonomi secara Nasional

CONTOH SKRIPSI TENTANG REKAYASA LALU LINTAS

ANALISA LALU LINTAS TERHADAP KAPASITAS JALAN DI PINGGIRAN KOTA PONTIANAK (KASUS JALAN SUNGAI RAYA DALAM) Abstract Ruas Jalan Sungai Raya Dalam yang merupakan batas serta penghubung antara kota Pontianak dan kabupaten Kubu Raya, dimana kondisi lalu lintas pada jalan tersebut padat dan tidak teratur apalagi pada saat jam sibuk dan tidak jarang pula pada jalur ini terjadi kemacetan yang dapat mempengaruhi keselamatan dan keterlambatan pengguna jalan. Tujuan dalam penelitian ini memfokuskan pada mengevaluasi kondisi lalu lintas di jalan Sungai raya dalam, menganalisas Kapasitas lalu lintas jalan saat sekarang dan menentukan alternatif/perbaikan kapasitas jalan. Pengumpulan data menggunakan data primer diperoleh melalui perhitungan kinerja jalan. Metode penelitian ini adalah deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan studi dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah ruas jalan Sungai Raya Dalam yang terbagi dalam pos 1 dan pos 2. Hasil dari penelitian adala