Langsung ke konten utama

Postingan

RPS PERTEMUAN KE-XIV PRESENTASE SURVEI LALU LINTAS

Untuk dapat mengambarkan pola pergerakan pelaku perjalanan dalam suatu daerah studi perlu dilakukan Survey Asal-Tujuan (Origin-Destination Survey) yang bermanfaat untuk membuat Matriks Asal-Tujuan (MAT). Metode pencatatan license plate termasuk dalam salah satu dari beberapa metode survey asal-tujuan yang sangat sederhana namun membutuhkan waktu dalam pengolahan data hasil survey berupa pencocokkan data pencatatan antar pos pengamatan. Tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan metode alternatif untuk mengolah data hasil survey asal-tujuan license plate untuk menghasilkan Matriks Asal-Tujuan (MAT) dengan mempergunakan beberapa fungsi dalam software Microsoft Excel. TINJAUAN PUSTAKA Model Sebaran Pergerakan Model Sebaran Pergerakan merupakan salah satu tahapan dalam model perencanaan transportasi empat tahap (MPTEP) yang merupakan pemodelan pergerakan antarzona. Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering digambarkan dalam bentuk arus pergerakan (kendaraan, penumpang, dan bara
Postingan terbaru

RPS PERTEMUAN KE-XIII PNAMPILAN DATA SURVEI LALU LINTAS

Data disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan data tersebut, seperti: 15 menit ter padat, Volume per jam, jam puncak, merupakan saat terjadinya arus puncak dalam satu hari, biasanya di perkotaan terdapat dua puncak yaitu puncak pagi yaitu pada saat berangkat kerja/sekolah dan puncak sore pada saat pulang kerja, volume harian, merupakan volume selama 24 jam, volume rata-rata harian yang biasanya dihitung selama periode survei yang panjangnya 3 atau 4 hari yang kemudian di rata-ratakan volume rata-rata harian dalam setahun, Volume mingguan, Volume bulanan. Volume yang sifatnya detail, menitan, 15 menitan merupakan informasi yang diperlukan dalam penetapan waktu pada APILL, sedangkan volume harian rata-rata dalam setahun dibutuhkan dalam merencanakan jalan, sedangkan jam puncak digunakan untuk menentukan rasio volume per kapasitas. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandarlampung telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Flyover Pramuka-Teuku Cik Ditiro. Rekayasa ini untuk

RPS PERTEMUAN KE-XII ANALISA DATA SURVEI LALU LINTAS

ANALISA DATA SURVEI LALU LINTAS BAB I PENDAHULUAN 1.1.  Latar Belakang Lalu lintas merupakan turunan kedua dari transportasi di dalam Undang-undang No 22tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Khususnya di daerah Padang yaitu Ibu kota Provinsi Sumatera Barat, merupakansalah satu daerah yang sebagian besar orang menggunakan kendaraan pribadi. Padang juga merupakan daerah yang pendidikannya cukup berkualitas terutama perguruan tinggi, sehingga banyak pendatang dari kalangan mahasiswa dari luar kota datang untuk menuntut ilmu di beberapa perguruan tinggi di Kota Padang. Bukan hanya dari segi pendidikan, banyak juga pendatang dari kalangan karyawan, pedagang, dan bidang pekerjaan lainnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan perekonomian dan pariwisata yang teru

RPS PERTEMUAN KE-XI PENGOLAHAN DATA LALU LINTAS

PENGOLAHAN DATA LALU LINTAS Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian. Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena. Beberapa tingkatan kegiatan perlu dilakukan, antara lain memeriksa data mentah, sekali lagi, membuatnya dalam bentuk tabel yang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan komputer. Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisa, per

RPS PERTEMUAN KE-X TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik Pengumpulan Langsung Alat pencacahan otomatis umumnya terdiri dari : 1)      Detector yang mendeteksi kendaraan yang melintasinya. 2)      Alat pencatatan mekanis atau elektronik, yang mencatat/mendeteksi setiap kendaraan yang melewati detector. 3)      Video kamera, yang diperlengkapi dengan alat pendeteksi kendaraan secara visual. Berbagai sistem pencacah otomatis tersedia dan sistem yang baru tentu dikembangkan. Banyak sistem yang dapat langsung dihubungkan dengan komputer untuk kemudahan dan kecepatan pemrosesan data selanjutnya. a.      Selang udara ( pheumatic tube ) Sistem selang udara khususnya digunakan untuk pencacahan yang relatif singkat. Sistem ini terdiri dari satu selang karet yang diletakan secara melintang pada jalur jalan dan diikatkan pada permukaan jalan dengan menggunakan klip pengikat khusus. Satu ujung selang ditutup, kecuali untuk satu lubang angin yang kecil, sedang ujung lainnya dihubungkan ke alat pencatat yang digerakan dengan tekanan udara.

RPS PERTEMUAN KE-IX METODE – METODE DARI BERBAGAI SURVEI LALU LINTAS

METODE – METODE DARI BERBAGAI SURVEI LALU LINTAS A.     SURVEI INVENTARISASI JALAN Jenis informasi yang dikumpulkan tergantung pada tujuan penggunaannya. Bina Marga tertarik dengan masalah penanganan konstruksi jalan seperti: data mengenai jenis konstruksi jalan, fasilitas drainase dan kondisi struktur. Dinas LLAJ tertarik pada aspek operasional arus lalu - lintas dan pengendaliannya, seperti faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan, kapasitas jalan dan persimpangan, serta keselamatan lalu-lintas. 1.      Metode Inventarisasi Jalan Antar Kota Dilakukan dengan penekanan pada alinemen jalan, kondisi fisik, kualitas permukaan dalam kaitannya dengan kenyamanan berkendaraan. Informasi yang dikumpulkan dalam survei inventarisasi jalan meliputi: a.      Panjang, lebar ruas jalan, b.      Jenis konstruksi, c.       Alinemen horizontal, alinement vertikal d.      Jarak pandangan, e.      Fasilitas pejalan kaki, bahu jalan dan drainase, f.        Kondisi permukaan jalan

RPS PERTEMUAN KE-VIII TRAFFIC SIGNAL

TRAFFIC SIGNAL Traffic Signal adalah sistem pengaturan arus lalu lintas pada persimpangan dengan menggunakan sinyal lampu yang bertujuan untuk menjaga keselamatan arus lalu lintas dengan memberikan petunjuk yang jelas/ terarah dan tidak menimbulkan keraguan. Pada umumnya sinyal lalu lintas dipergunakan untuk satu atau lebih dari alasan berikut : a)     Untuk menghindari kemacetan simpang akibat adanya konflik arus lalu lintas jam puncak. b)    Untuk memberi kesempatan kepada kendaraan dan/atau pejalan kaki dari jalan simpang (kecil) untuk memotong jalan utama. c)    Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antara kendaraan – kendaraan dari arah yang berlawanan. Dengan menerapkan metoda-metoda yang ada mungkin kita bisa memperkirakan pengaruh penggunaan sinyal lalu lintas terhadap kapasitas dan perilaku lalu lintas jika dibandingkan dengan pengaturan tanpa sinyal lalu lintas. Perhitungan dilakukan persatuan jam untuk satu atau lebih periode, misalnya didasa